Event

Dua Pendekatan dalam Mendeteksi Sisa Kanker: Tumor-Informed vs Tumor-Agnostic

Ditulis oleh Medical Team KALGen Academia
31 July 2025
Bagikan
Share to Facebook Share to Twitter Share to Whatsapp

Setelah pasien kanker menjalani operasi atau terapi utama, harapannya tentu tubuh sudah bebas dari sel kanker. Tapi kenyataannya, sel-sel kanker dalam jumlah sangat kecil bisa saja masih tertinggal. Inilah yang disebut Minimal Residual Disease (MRD), dan jika tidak terdeteksi, sel-sel ini bisa memicu kekambuhan di kemudian hari.


Kini, berkat kemajuan teknologi, MRD bisa dideteksi lewat pemeriksaan darah, dengan cara melacak jejak DNA kanker yang disebut circulating tumor DNA (ctDNA). Teknologi ini menggunakan metode sekuensing canggih bernama Next Generation Sequencing (NGS).

Ada dua pendekatan utama dalam mendeteksi ctDNA sebagai penanda MRD: tumor-informed dan tumor-agnostic. Apa bedanya?


  1. Tumor-Informed: Deteksi yang Dipersonalisasi

Pendekatan ini bekerja seperti mencari sidik jari genetik dari tumor pasien itu sendiri.


Bagaimana Cara Kerjanya?

  • Setelah tumor diangkat atau diambil sampelnya, jaringan tumor dianalisis untuk mencari mutasi genetik yang unik.

  • Mutasi ini menjadi “ciri khas” dari kanker pasien tersebut.

  • Lalu, dibuat tes darah yang disesuaikan secara khusus, untuk mencari mutasi tersebut dalam darah (ctDNA).


Kelebihan Tumor-informed

  • Sangat spesifik dan akurat, karena dibuat berdasarkan tumor pasien itu sendiri.

  • Risiko hasil positif palsu rendah.

  • Sensitif untuk mendeteksi sisa kanker meski dalam jumlah sangat kecil.

 

 

  1. Tumor-Agnostic: Deteksi Umum, Tanpa Melihat Tumor

Berbeda dari pendekatan sebelumnya, tumor-agnostic tidak menganalisis jaringan tumor pasien terlebih dahulu.


Cara kerjanya:

  • Tes darah langsung dilakukan untuk mencari mutasi dari panel gen umum yang sering muncul pada berbagai jenis kanker.

  • Tidak berdasarkan informasi dari tumor pasien secara langsung.


Kelebihan:

Prosesnya lebih cepat, karena tidak perlu analisis jaringan tumor terlebih dulu


Kekurangan:

  • Kurang spesifik untuk masing-masing pasien.

  • Lebih berisiko false positive.

  • Kurang sensitif mendeteksi MRD dalam jumlah sangat kecil.

 

Berikut ini tabel yang merangkum perbedaan Tumor-Informed dibandingkan Tumor Agnostik1

 

Aspek

Tumor-Informed

Tumor-Agnostic

Definisi

Fokus pada mutasi spesifik dari tumor pasien

Analisis cfDNA tanpa informasi genomik tumor pasien

Cakupan gen

Panel gen terbatas yang disesuaikan dengan tumor pasien

Panel gen dari gen-gen umum yang sering bermutasi

Jenis uji yang digunakan

Panel NGS luas, termasuk whole exome/ genome sequencing

Panel bertarget spesifik kanker

Skrining Germline & CHIP**

Dilakukan untuk menghindari false positive akibat kontaminasi mutasi germline dan CHIP

Tidak dilakukan, sehingga kemungkinan false positif lebih besar

Kelebihan

Sensitivitas tinggi terhadap mutasi yang diketahui

Turn Around Time lebih cepat, lebih murah

Kekurangan

Biaya lebih tinggi, Turn Around Time lebih lama

Risiko false positive lebih besar, Sensitivitas dan spesifisitas lebih rendah

 

 

Apa Itu CHIP, dan Kenapa Penting?

Kadang hasil tes ctDNA bisa menunjukkan adanya mutasi, padahal bukan berasal dari kanker yang sedang dimonitor, melainkan dari sel darah yang mengalami penuaan atau peradangan. Kondisi ini disebut CHIP (Clonal Hematopoiesis of Indeterminate Potential).

CHIP bisa menyebabkan hasil positif palsu kalau tidak disaring terlebih dulu. Oleh karena itu, metode tumor-informed biasanya menyertakan penyaringan CHIP untuk memastikan hasil benar-benar berasal dari tumor.


Metode apa yang Lebih Unggul untuk mendeteksi MRD?

Jika tujuannya adalah mendeteksi sisa kanker dengan tingkat akurasi dan sensitivitas tinggi, terutama setelah operasi atau terapi kuratif, maka pendekatan tumor-informed menjadi pilihan yang lebih unggul karena mampu memantau mutasi spesifik yang benar-benar berasal dari tumor pasien. Untuk mendukung kebutuhan ini, KALGen Innolab menyediakan layanan KAL-Detect, pemeriksaan MRD berbasis ctDNA dengan pendekatan tumor-informed yang dirancang secara personal untuk setiap pasien, guna memberikan deteksi MRD yang lebih akurat, prognostik, dan relevan secara klinis.


Referensi:


  1. Abidoye, O.; Ahn, D.H.; Borad, M.J.; Wu, C.; Bekaii-Saab, T.; Chakrabarti, S.; Sonbol, M.B. Circulating Tumor DNA Testing for Minimal Residual Disease and Its Application in Colorectal Cancer. Cells 2025, 14, 161. https://doi.org/ 10.3390/cells14030161

  2. Chidharla A, Rapoport E, Agarwal K, Madala S, Linares B, Sun W, Chakrabarti S, Kasi A. Circulating Tumor DNA as a Minimal Residual Disease Assessment and Recurrence Risk in Patients Undergoing Curative-Intent Resection with or without Adjuvant Chemotherapy in Colorectal Cancer: A Systematic Review and Meta-Analysis. Int J Mol Sci. 2023 Jun 16;24(12):10230. doi: 10.3390/ijms241210230. PMID: 37373376; PMCID: PMC10298915.

Baca Juga Yang Lainnya

Mengapa Pendekatan Tumor-Informed Lebih Unggul dalam Mendeteksi Sisa Kanker (MRD)?
Ditulis oleh Medical Team KALGen Academia
04 August 2025
Dua Pendekatan dalam Mendeteksi Sisa Kanker: Tumor-Informed vs Tumor-Agnostic
Ditulis oleh Medical Team KALGen Academia
31 July 2025
Mengapa Berhenti Merokok Menjadi Langkah Utama Pencegahan Kanker Paru
Ditulis oleh Medical Team KALGen Academia
30 July 2025
Artikel Lainnya
Mengapa Pendekatan Tumor-Informed Lebih Unggul dalam Mendeteksi Sisa Kanker (MRD)?
pendekatan-tumor-informed-lebih-unggul-dalam-mendeteksi-sisa-kanker
Dua Pendekatan dalam Mendeteksi Sisa Kanker: Tumor-Informed vs Tumor-Agnostic
tumor-informed-vs-tumor-agnostic
Mengapa Berhenti Merokok Menjadi Langkah Utama Pencegahan Kanker Paru
mengapa-berhenti-merokok-menjadi-langkah-utama-pencegahan-kanker-paru
Paparan Silika dan Debu Industri: Pemicu Kanker Paru pada Non-Perokok
paparan-silika-dan-debu-industri-pemicu-kanker-paru-pada-non-perokok
LOADING ...